Selain Peramal,Rara Pernah Jadi Pawang Hujan saat Asian Games hingga Pernikahan Anak Pejabat Tinggi
Selain jadi pembaca kartu tarot dan meramal nasib beberapa artis Tanah Air, RR Istiati Wulandari juga merupakan seorang pawang hujan.
Ia telah melakoni pekerjaan menjadi pawang hujan ini sejak masih usia sembilan tahun dengan menjadi pawang hujan di acara wayang di daerah Yogyakarta.
“Umur sembilan tahun saya sudah cari uang sendiri dari acara wayangan dan waktu itu saya belum menggunakan menyan untuk menjadi pawang hujan. Saya bilang ke dalangnya kalau saya bisa bantu agar tidak hujan,” kata wanita yang akrab dipanggil Rara ini saat ditemui di kediamannya di jalan Ciung Wanara, Minggu (31//3/2019).
Sesampainya di Bali dan menuju ke Puri Satria, ia diminta oleh Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi atau Cok Rat menuju ke pura Besakih.
Ia menuju ke beberapa pura di areal Besakih bersama ajudan Cok Rat dan sampailah ia di Pura Gelap.
Di sana ia melakukan meditasi dan apa yang ada dimimpinya sejak masa kecil tentang sosok Maha Rsi ternyata ada di Pura itu.
“Mimpi waktu kecil itulah sosoknya Maha Rsi Markandeya itu. Karena sebelum sampai di Pura Besakih saya di suruh search siapa yang ada di sana,” kata Rara.
Dari sanalah banyak orang yang mengatakan ia melik, apalagi ia mengaku ada beberapa ciri salah satunya memiliki rambut gimbal, walaupun sekarang sudah bisa disisir.
Bahkan ia pernah membuka lontar tentang melik di Klungkung dan memang terbukti ia seorang yang melik (indigo).
Sehabis meditasi di Besakih ternyata turun hujan, dan ajudannya Cok Rat mengingatkan tentang dirinya yang bisa memindahkan hujan.
Ia pun mencoba, namun yang biasanya ia menggunakan asap kemenyan maupun rokok, kini ia menggunakan dupa.
Baca: Habiskan Anggaran 16 Miliar, Kini Lokasi Proyek Mangkrak Pusat Pelelangan Ikan Jadi Lokasi Selfie
Baca: Menghabiskan Akhir Pekan di Tukad Unda, Menikmati Pesona Sungai Bertingkat di Klungkung
“Saya coba pakai dupa dan awan mendung bisa saya geser. Dan rejeki saya memang dari Bali,” tuturnya.
Sejak tahun 2015 sampai 2019 ini, Rara dipromosikan oleh Cok Rat untuk menjadi pawang hujan di beberapa acara besar atau hajatan orang penting.
“Saya jadi pawang hujan saat nikahan anaknya pak Budi Gunawan, nikahan anaknya Pak Oesman Sapta Odang,” katanya.
“Agak surprise sebenarnya, karena di sana sudah ada pawang hujan yang lokal. Tapi saat itu Pak Hasto (Hasto Kristiyanto) datang ke Puri Satria terus diminta bantu pawang hujan biar di sana ada tambahan orang Bali,” paparnya.
“Dia bilang ke saya, Mbak kok pakai baju kebaya, cantik, nanti luntur makeup-nya. Kita ketahui kan kalau pawang hujan itu lumrah pakai baju hitam serem, aku pakai pakaian biasa dan bahkan pakai makeup, jadinya saya minggir dulu,” kisahnya.
Baca: Kisah Rara, Peramal Pernikahan Reino Barack & Syahrini, Indigo hingga Pernah Hilang di Sangeh Bali
Baca: Percintaan dengan Hilda Vitria Diisukan Retak, Naomi Indigo Sebut Billy Syahputra Dekat Dengan Janda
Rara pun meminta izin menyalakan dupa untuk ikut membantu.
“Paspampres ngarahin agar aku jangan di-shoot, aku bakar dupa dan lima menit hilang ujannya. Tapi saya tidak boleh sombong, jadi saya salamin mereka semua. Itu lebih dari lima rasanya, dan saya ajak kerja sama,” katanya.
Ia pun merasa sangat senang dengan sambutan saat itu.
Selain itu, ia juga merupakan pawang hujan saat pelaksanaan Asian Games.
Rara menceritakan bagaimana perkenalan awalnya dengan Menpora Imam Nahrawi di Puri Agung Singaraja.
Perkenalan ini bermula dari tarot, di mana ia dimintai bantuan oleh Anak Agung Ugrasena untuk membaca tarot.
Kemudian dari sana Anak Agung Ugrasena mengutarakan acara Muhaimin Iskandar di Puri Agung Singaraja.
Dari hasil ramalannya, acara tersebut akan dihadiri oleh empat menteri dan ia menyatakan akan membantu menjadi pawang hujan saat acara tersebut.
Saat itulah dia kenal dengan Imam Nahrawi dan saat Asian Games diminta untuk menjadi pawang hujan.
Baca: Detik-detik Ular Piton Ditelan Ular Indigo, Sempat Melawan tapi Akhirnya Tak Berdaya
Baca: Ramal Hotman Paris, Gadis Indigo Ini Sebut Meriam Bellina Masih Punya Rasa Tapi Tak Bisa Menyatu
Ia mulai membantu menjadi pawang hujan sejak tanggal 17 Agustus 2018 saat persiapan Asian Games.
Dalam bertugas menjadi pawang hujan, ia juga mensinkronkan dengan ramalan cuaca dari BMKG.
Dalam penutupan Asian Games tanggal 1 September 2018, ia mengaku sempat ada miskomunikasi sehingga sempat turun hujan.
Namun ia mampu menguasai keadaan sehingga hujan menjadi reda, usai mengelilingi stadion Gelora Bung Karno sebanyak tiga kali, dan memohon petunjuk Tuhan.
Begitupun saat piala AFC U-19 antara Indonesia melawan Jepang ia juga didapuk sebagai pawang hujan oleh Coach Indra Sjafri.
“Saat AFC ini saya memang dibeliin tiket sama Coach Indra Sjafri,” katanya.
Ia mengaku bisa bekerja dari jarak jauh sebagai pawang hujan jika sudah hafal dengan lokasi atau tempatnya bertugas.
Rara juga mesti melakukan komunikasi secara sekala niskala yakni dengan orang yang punya acara dan juga penunggu tempat pelaksanaan acara. (*)